Penambahan Bahan Aditif Polymer Polierta Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton
Abstract
ABSTRAK : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kuat tekan beton , yang dilakukan dengan memberikan zat aditif, diantaranya adalah Polymer Polierta dan Fly Ash. Jumlah benda uji 27 sampel yang dibagi menjadi tiga jenis beton dengan kadar air 130Kg/m3, 150Kg/m3, 190Kg/m3 , dengan kadar aditif 1.1%, 1%, dan 0%. Metode rancangan campuran (mix design) menggunakan British mix design method sesuai aturan SNI 03-2834-2000. Benda uji menggunakan zat aditif Polymer Polierta konsentrasi 1% terhadap berat total semen dan fly ash, dengan kadar air 150 kg/m³ menghasilkan slump flow 61cm dan kuat tekan sebesar 191,82 Kg/cm² pada umur 1 hari, 380,63 Kg/cm² pada umur 7 hari dan 608,37 Kg/cm² pada umur 28 hari. Sedangkan untuk beton dengan kadar air 130 kg/m³ dengan zat additif 1,1% menghasilkan slump flow 63cm dan kuat tekan 317,62 Kg/cm² pada umur 1 hari, 368,36 Kg/cm² pada umur 7 hari dan 641,96 Kg/cm² pada umur 28 hari. Beton dengan penambahan zat additif Polymer Polierta meningkatkan kuat tekan dibandingkan dengan beton normal namun memperlambat waktu ikat atau pengerasannya. Direkomendasikan penggunaan kadar air 130 Kg/m³ dan penambahan zat additif Polymer Polierta 1,1% dari berat total semen dan fly ash untuk mendapatkan kuat tekan yang optimum pada beton mutu tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
ACI SP-19,Cement and Concrete Terminology, American Concrete Institute, 1985.
Adam M. Neville, Admixture of Concrete, United Kingdom, 1995
Aprilianti, Seti., Nadia. 2012. Analisa Pengaruh Beton dengan Bahan Admixture Naphtalene dan Polycarboxilate Terhada Kuat Tekan Beton Normal. Jakarta: Jurnal Konstruksia, Volume 3 Nomer 2, April 2012.
Ariyani N dan Laia P, 2013. Pengaruh pemakaian fly ash dan superplastisizer pada kuat tekan beton. Penelitian Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta.
ASTM C 494, Standart Specification For Chemical Admixture For Concrete, 1999.
ASTM C 33-03. Standart Specification For Concrete Agregat, 2003.
BIBM., CEMBUREAU., EFCA., EFNARC., ERMCO. 2005.
The European Guidlines for Self-Compacting Concrete. United Kingdom: The Self-Compacting Concrete European Project Group, May 2005.
Development of the Environment (DOE) 1975, Design of Normal Concrete Mixes.
Building Research Establisment.
Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Edward G. Nawy. Fundamentals of High Performance Concrete, 1st ed.Ch.12. Longman, United Kingdom, 1996.
EFNARC. 2002. Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete. Surrey, GU9 7EN, United Kingdom: EFNARC, February 2002
Fikri Azmi Assabiil. 2016. Variasi Penambahan Fly Ash Pada Campuran Beton Mutu K-500 Dengan Penambahan Polimer Basic Policarboxilate. Penelitian Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Institut Adhi Tama. Surabaya.
Marsianus Danasi dan Ade Lisantono, 2015. Pengaruh Penamban fly ash pada beton mutu tinggi
dengan silica fume dan filler pasir kwarsa. Penelitian Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Mulyono, Tri. 2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.
PBI 71. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Lembaga Penyelidik Masalah Bangunan.
PT. Varia Usaha Beton. 2015. Pelatihan Teknologi Beton untuk Praktisi. Gresik: PT. Semen Gresik (persero), Tbk.
SK SNI T-15-1991-03, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk bangunan Gedung. Yayasan LPMB, Bandung, 1971
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2834-2000. Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-1750-1990. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Standar Industri Indonesia (SII) 0013-1981.Mutu dan Cara Uji Semen Portland Departemen Perindustrian Indonesia, 1981.
DOI: http://dx.doi.org/10.53712/rjrs.v3i1.418
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil is indexed by: